KOTAMOBAGU – Tahun anggaran 2017, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), terkait Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Kotamobagu, akan ditetapkan. Saat ini masih dalam kajian teknis.
Demikian dikatakan Sekretaris Kota (Sekot) Kota Kotamobagu, Tahlis Galang SIP MM, Senin (26/09/2016), bahwa proses penyusunan RDTR sudah masuk dalam penyusunan pengkajian data akademis.
“Pengkajian dan penataan RDTR secara detail, sudah pada kajian teknis,” kata Tahlis.
Lanjutnya, saat ini tinggal pada taraf penyusunan naskah akademis, dan kini konsultasi public, sedang berlangsung di Hotel Sutan Raja Kotamobagu.
Menurut Sekot, secara teknis, proses penyusunan RDTR ini, harus disesuaikan dengan ukuran luas wilayah, agar tidak ada wilayah yang tak terpakai.
Penyusunan RDTR harus sesuai luas wilayah, artinya harus habis terpakai. “Tidak bisa ada wilayah yang tak terdata dalam RDTR, jadi akumulasi dalam luas wilayah terinci dalam RDTR tidak ada yang tersisa,” ujarnya.
Lanjutnya, menyangkut permasalah inilah yang membuat lama penyusunan RDTR. Karena harus disesuaikan secara detail.
“Jika wilayah peruntukannya sudah dalam zona 5000 meter persegi, ini sudah harus disesuaikan dengan RDTR. Dalam peruntukan luas wilayah, lebih dari 1:5000 m2 atau setengah hektar yang akan di bangun, sudah harus berdiri sendiri dengan penyesuaian RDTR, jika di bawah dari ini akan di sesuaikan sebagai unsure penunjang,” papar Tahlis.
Dia juga menambahkan, setiap investasi yang nanti akan masuk di wilayah Kota Kotamobagu, harus secara detail wilayah investasi. “Karena menyesuaikan RDTR nya,” ujar Galang, seraya mengatakan, rencanya masuk program Legislasi Daerah (Prolegda) tahun 2017.
(aditya manoppo)
