Kotamobaguonline.com KOTAMOBAGU – Terkait informasi bahwa pihak RSUD Kota Kotamobagu diduga melakukan penelantaran terhadap pasien bernama Abdulah Airmas, Warga Desa Nunukaraya, Kecamatan Tomini ( Bolsel ), dibantah oleh Direktur Utama RSUD, dr Eka Budiyanti.
Menurutnya, ditempatkannya pasien di ruangan Triase depan UGD untuk menunggu hasil Pemeriksaan lanjutan.
“Semua pasien yang masuk RSUD KK di screening dan diperiksa apakah pasien memang pasien medik atau pasien covid. Makanya diperlukan prosedur/pemeriksaan lanjutan sampai hasil menyatakan bahwa benar-benar pasien tersebut, memang akan di pindahkan ke ru. Medik dan ru. Isolasi,” jelas dr Eka, melalui pesan WhatsApp.
Selain itu kata Dirut, hal ini juga dilakukan untuk melindungi tenaga kesehatan dan pasien lain agar aman dan meminimalisir resiko tertular.
Namun Dirut tidak membantah jika memang ruangan Triase hanya dilingkari dengan dinding kain.
“Iya… ruang triase darurat. Di era pandemi memang lebih banyak prosedur yang harus dilakukan demi keamanan pasien lain dan tenaga kesehatan itu sendiri. Makanya kenapa ada ruangan triase darurat sebelum pasien bisa masuk ke ruangan UGD medik atau Ruang isolasi,” ungkapnya.
Akan tetapi Dirut menjelaskan jika memang seluruh ruangan di RSUD Kotamobagu saat ini sedang penuh dengan pasien.
“Iya… ruangan isolasi boarding masih full. Dan keluarga pasien sebenarnya sudah di edukasi ruangan full dan sudah diarahkan ke RS lain….kondisi sebenarnya sudah dijelaskan kepada keluarga pasien,” tukas dr Eka.
Diketahui, mencuatnya berita soal dugaan tidak maksimalnya pelayanan RSUD Kotamobagu, lantaran adanya pasien yang dibiarkan di ruangan Triase selama 4 hari hingga membuat keluarga pasien merasa kecewa.
