Kotamobaguonline.com KOTAMOBAGU – Sejumlah pedagang rempah barito kembali masuk di area terlarang (Pintu Gerbang Pasar 23 Maret) untuk dijadikan tempat berjualan. Hal ini pun kembali membuat kesemrawutan pasar dan tak nyaman lagi bagi para pengguna jalan.
Beberapa pedagang beralasan bahwa dipakainya lokasi terlarang karena ada penyemprotan disinfektan dari pemerintah. Namun hal ini dibantah oleh Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM), Herman Aray.
“Tidak ada penyemprotan. Itu cuma alasan yang dibuat-buat. Sudah beberapa kali kami dengan istansi terkait lainya melarang mereka agar tidak berjualan di tempat terlarang namun mereka masih saja tak mengindahkan intruksi ini,” terang Aray, Kamis (26/03/2020) siang tadi.
Dirinya juga menegaskan akan segera melakukan penertiban di area itu. Bahkan pihaknya telah berkordinasi dengan Istansi Dinas Satpol PP bersama Dishub untuk turun ke lokasi.
“Kami pastinya akan segera turun menertibkan para pedagang yang “kumabal” itu. Kami akan sita dagangan mereka dan akan proses hingga ke pengadilan. Padahal Pemerintah sudah menyediakan tempat berdagang yang representatif, namun masih saja melawan aturan,” tegas Aray.
