Beranda Berita Utama Menagih Hak Konstitusi Kerakyatan

Menagih Hak Konstitusi Kerakyatan

420
0
Menagih Hak Konstitusi Kerakyatan

Oleh: Ridwan Lasamano

TERSENTAK dari sebuah keterlenaan,  ketika mendengar pencerahan panjang lebar yang disampaikan oleh Salah seorang senior.

Seyogyanya bahwa Partai Politik dan kadernya punya kewajiban besar memberikan pendidikan politik bagi masyarakat,  sehingga Partai Politik tak sekedar punya kerja rutin lima tahunan mendulang simpati untuk dipilih rakyatnya.

Apakah tugas itu sudah dilaksanakan oleh para elit Politik sebagai hak konstitusi warga untuk mendapatkan pendidikan Politik dari Partai Politik.

Partai politik yang kita saksikan eksis di republik sampai hari ini,  mmiliki akar historis dan ideologis.

History kepartaian tak sekedar tenggelam dlm sejarah Pilpres,  Pileg,  Pilgub dan Pilbub,  namun lebih jauh dari itu,  bahwa Partai Politik adalah wadah perjuangan dengan perjalanan sejarah panjang berdirinya Republik ini.

Saya beri contoh PDIP misalnya dalam aspek history dan ideologi mmiliki identitas yg kuat ttg hal ini,  dimulai dari Bung Karno dengan PNI berbasis masa marhaen yang kemudian hari ini menjadi ruh perjuangan para kaum Nasionalis ini.

Contoh yang lain adalah PKB yang juga dalam aspek historisnya adalah partai yg dilahirkan dari rahimnya NU, yg didirikan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dengan kekuatan kaum Nahdiyin yang berakar kuat secara struktur yang rapi maupun secara kultur yang sampai hari ini adalah penyumbang dan Pandu ibu pertiwi.

Sementara itu PAN yang secara historis dan ideologis tak bisa dilepaskan dari Organisasi sebesar Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan yang juga dalam sejarah Republik ini adalah penyumbang darma bakti bagi Indonesia.

Ini hanya sedikit contoh,  dan saya yakin bahwa semua Partai Politik di Indonesia punya akar sejarahnya masing-masing dan yang lebih penting bahwa tujuan didirikannya untuk mengkhidmatkan dirinya untuk republik tercinta.

Dari sedikit potret histori kepartaian tersebut maka dapat kita bernostalgia tentang tokoh-tokoh dan sistem yang begitu kokoh terbangun dimasa lalu,  bahwa Lahirnya Tokoh Nasional tak bisa dipisahkan dari Organisasi tempat mereka mengabdi, sebaliknya lahirnya sebuah Partai juga tak terlepas dari icon tokoh peletak dasar.

Masa Orde baru telah berlalu dan masa reformasi pun tidak berhasil dalam penyelesaian akhir.

Hari ini kita lihat sudah jarang orang menyebut-nyebut ideologi kepartaian,  seolah mulut kita dibungkam untuk membangkit kisah lama ini,  padahal ini bukan kisah gagal dan bukan pula deretan Pahlawan tanpa perjuangan,  mereka yang dari masa lalu itu telah begitu berhasil dalam cita-cita perjuangan mereka.

Maka saatnya kini,  Partai-partai Politik yang punya akar kesejarahan yang kuat harus bergandeng tangan untuk memulai menyadarkan konstituentnya dan mulai mengajarkan pada rakyat tentang arti penting ideologi dalam berpartai, tentang sejarah kepartaian,  untuk diramu dalam bentuk pendidikan politik bagi rakyat,  sehingga Politisi tak lagi selalu terjebak dalam ritual 5 tahunan dengan berjibaku mengatakan : “Pilihlah saya,  maka anda akan sejahtera”

Jangan biarkan rakyat terlalu lama menjadi phobia politik,  menjadi apatis dan tak mau tahu terhadap Politik,  karena politik itu adalah perkara penting dan Parpol adalah komponen penting dalam Negara demokrasi.

(**)

Artikulli paraprakBagea Kenari Motoboi Kecil Laris di Manado dan Gorontalo
Artikulli tjetër2 Kelompok Sanggar Seni Lolos Verifikasi Bansos Kearifan Lokal Kemensos

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.