Kotamobaguonline.com KOTAMOBAGU – Penanganan dampak inflasi terhadap perekonomian masyarakat di daerah terus dibahas oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Indonesia.
Bahkan untuk mengetahui adanya dampak disuatu daerah, Kemendagri bersama Pemerintah Kota Kotamobagu serta Pemerintah Daerah lainya rutin melaksanakan monitoring dan evaluasi melalui Virtual, Senin (07/11/ 2022) siang tadi.
Untuk Pemkot Kotamobagu Virtual tersebut dihadiri langsung oleh Sekertaris Daerah Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, bersama Forkopimda diantaranya, Dandim 1303 Bolmong, Letkol Inf Topan Angker, S.Sos., Kapolres Kotamobagu, AKBP Dasvery Abdi, SIK., beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para Asisten.
Disela kegiatan itu, Sekda Kotamobagu menjelaskan, kordinasi terkait dampak inflasi rutin dilaksanakan setiap pekan.
“Pembahasan tadi terkait monitoring terhadap inflasi sehingga kita fokus terhadap inflasi terendah atau tertinggi. Bagi daerah dengan inflasi rendah mereka sharing terkait upaya maupun cara yang dilakukan sehingga bisa menekan laju inflasi dengan efektif. Nah langkah-langkah inilah yang menjadi pedoman atau acauan daerah lain guna efektifitas menekan inflasi di masing-masing daerah,” ungkap Sofyan Mokoginta.
Sementara, Sekda menjelaskan untuk wilayah Kota Kotamobagu hingga saat ini perputaran perekonomian kondisinya masih stabil.
“Yang paling berdampak pada inflasi di Kota Kotamobagu adalah harga Cabe, Bawang dan Ikan yang diawetkan, namun kondisi saat ini masih stabil. Ini juga kita akan antisipasi jangan sampai ada kenaikan harga jelang Bulan Desember,” ujar Sofyan.
