Kotamobaguonline.com KOTAMOBAGU – Butut demostrasi para pedagang yang menyeruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kotamobagu, Selasa (08/08/2022) siang tadi, akhirnya sejumlah anggota dewan penghuni rumah rakyat tersebut, bersama para pedagang Pasar 23 Maret dan Pasar Serasi bersama Ormas Laskar Bogani Indonesia (LBI) Kotamobagu, melakukan rapat dengar pendapat di ruang Banmus.
Para pedagang yang diwakili Irawan Damopolii, Ando Lobud, Dolfie Paat, Didi Musa, saat memasuki ruangan Banmus terlihat adu argumen dengan Pemerintah Kota yang diwakili istansi tehnis terkait, antara lain, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Usmar Mamonto, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Ariono Potabuga, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar, Sahaya Mokoginta.
Sementara, DPRD Kotamobagu, melalui Ketua DPRD, Meiddi Makalalag, Wakil Ketua DPRD, Syarifuddin Mokodongan, serta beberapa anggota DPRD diantaranya, Rian Mokodompit politisi Partai Golkar, Alfitri Tungkagi politisi Partai Demokrat, Roy Kasenda politisi Partai PDIP, Abas Limbalo politisi PKS, ikut mengomentari adanya kebijakan terkait penutupan akses jalan menuju Pasar 23 Maret.
Namun demikian, menurut penjelasan Kepala Dishub, Usmar Mamonto, mengatakan, rekayasa lalulintas yang dilakukan adalah untuk mencegah terjadinya adanya konsentrasi masa yang terpusat disaat relokasi pedagang sedang berlangsung.
“Sehingga ada beberapa akses jalan yang kita jaga, namun tidak melarang masyarakat untuk melewatinya jika tidak ada kepentingan di Pasar yang sedang kita relokasi,” terang Usmar Mamonto.
Akan tetapi penjelasan Dinas Perhubungan, ditanggapi oleh Ando Lobud, dengan mengatakan hal yang dilakukan itu berdampak mematikan perekonomian rakyat.
“Tidak ada konflik disana, kami jamin. Yang kami sesali mengapa akses jalan ke Pasar 23 Maret ditutup sehingga ini merugikan para pedagang yang ada di pasar 23 Maret,” ungkap Ando Lobud.
Belum adanya keputusan bersama, oleh Ketua DPRD Kotamobagu, Meiddi Makalalag, menyampaikan bahwa untuk melihat secara langsung apa yang terjadi di lokasi tersebut, maka DPRD Kotamobagu bersama istansi terkait akan turun ke lokasi akses jalan tersebut.
“Nantinya besok (Selasa 09/08/2022) kita akan turun bersama dengan istansi terkait dan perwakilan pedagang untuk melihat kondisi yang terjadi di lapangan,” terang Meiddi Makalalag.