Kotamobaguonline.com KOTAMOBAGU – Terkait adanya laporan pihak Yayasan Insan Baitul Makmur ke Polres Kotamobagu perihal soal dugaan ada dua oknum guru MIS Baitul Makmur yang menerima tunjangan sertifikasi namun tidak bekerja, ditanggapi oleh Kepala Kantor Kemenag Kotamobagu, Saiful Bongso.
Menurutnya, kedua oknum guru yang dilaporkan ke pihak Kepolisian, pada dasarnya sudah diperiksa oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama – Republik Indonesia.
“Irjen sudah periksa kepala sekolah dan mantan kepala sekolah, yakni inisial UD dan inisial AL. Kepala madrasah sebagai manajerial tidak mengajar, sementara AL dihalangi dan diusir dari madrasah setiap hari hadir ft di absen dimadrasah, dan saksi ortu murid yang setiap hari menunggu anak di madrasah,” kata Bongso, Selasa (21/12/2021) malam ini.
Bahkan kata Kepala Kemenag Kotamobagu, setiap oknum guru hadir ke Sekolah MIS Baitul Makmur selalu mendapat usiran dan dilarang masuk.
Bagaimana mereka mau jalankan tugas akan tetapi tiap hari diusir dan dilarang masuk kelas ?, Saudara bole lihat dari dekat tiap hari kalau bagaimana MI Baitul Makmur, bahkan sering kelasnya untuk AL mau ngajar di kunci… banyak saksi ortu siswa,” ungkap Bongso.
Ia pun menjelaskan bahkwa persoalan ijazah murid sudah teratasi dan diganti.
“Syukur aja ijasah yg menjadi kekuatiran 64 ortu siswa lulusan tahun anggaran 2020/21 sudah tergantikan dan Insha Allah akan di tanda tangani oleh kepala madrasah yang sah yakni Umarudin Dilapanga,” tutupnya.
