Kotamobaguonline.com, BOLMONG – Untuk mengembalikan fungsi penyimpan air, pencegah erosi dan banjir, serta penyanggah kehidupan. Taman Nasional Bogani Nani Watabone (TNBNW) menggelar Pemulihan Ekosistem Kolaborasi (PEK) di dalam kawasan.
Menurut, Kepala TNBNW, drh Supriyanto. PEK ini nantinya akan memberikan manfaat yang bernilai ekonomi kepada masyarakat.
“Jadi, ke depan masyarakat akan memperoleh manfaat yang bernilai ekonomi dari jenis tanaman yang ditanam melalui pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK),” ujarnya.
Lanjutnya, PEK sendiri merupakan program dari TNBNW untuk menyelesaikan permasalahan terkait adanya keterlanjuran pengelolaan lahan taman nasional oleh masyarakat.
“Dengan adanya Pemulihan Ekosistem Kolaborasi diupayakan untuk memulihkan ekosistem dari kawasan agar fungsi dari kawasan bisa kembali,” kata Supriyanto.
Dalam PEK akan ditanami 40 persen jenis tanaman kayu-kayuan atau tanaman hutan dan 60 persen jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai HHBK.
“Ya, semuanya sesuai dengan referensi ekosistem yang telah disusun TNBNW,” ucapnya.
Pihak TNBNW pun telah melakukan penanaman pohon bersama dengan masyarakat dan unsur Pemerintah di sekitar kawasan taman nasional pada selasa 15 Juni 2021.
“Dalam Pemulihan Ekosistem Kolaborasi ini, kami telah menanam 100 batang kemiri, 100 batang pala, 60 batang nantu, 60 batang cempaka dan 1 batang kayu hitam,” tutur Supriyanto.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, Camat Domuga Barat, Sangadi (Kepala Desa) dan masyarakat Desa Uuan, staf TNBNW, SPTNW 2 Doloduo, Resort Domuga Barat, Anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Perempuan Inspiratif Mitra Polhut (PIMP). (Jr)
