Kotamobaguonline.com BOLTIM – Direktur Intelijen Lembaga Anti korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Andy Riyadhi sorot Polres kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terkait penangkapan yang diduga oknum pemain Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium.
Pasalnya beberapa waktu lalu berdasrkan hasil pantauan dilapangan, Reskrim Polres Boltim lakukan penangkapan terhadap pelaku pemain BBM bersubsidi di lokasi SPBU Desa Tutuyan Kecamatan Tutuyan sekitar jam 20:00 WITA senin malam.
Dari penangkapan tersebut sebanyak empat mobil yang bermuatan BBM bersubsidi yang diisi dalam jerigen telah ditangkap, dan mobil tersebut langsung dibawah di polres.
Kemudian lanjutnya, kurang lebih sekitar pukul 21.30 ada penangkapan lagi oleh reskrim dilokasi dekat jembatan sebanyak delapan mobil, sehingga total mobil yang ditangkap bermuatan BBM bersubsidi itu totalnya 12 mobil.
Namun menariknya tak berselang lama empat mobil yang duluan ditangkap yang terparkir dihalam Polres Boltim sudah tidak ada.
” Dan bahkan delapan mobil juga yang ditahan belakangan juga dilepaskan dengan alasan yang tidak jelas,” ujar Andy Riyadhi.
Iapun mempertanyakan ada apa dibalik semua itu, “ kok jelas-jelas penangkapan terhadap sejumlah kendaraan yang bermuatan BBM bersubsidi itu dilepas bigitu saja tampa ada alasan atau prosedur yang jelas”. Tuturnya.
Ini kan menjadi tanda Tanya oleh lami selaku control social, “ jangan-jangan diduga ada keterlibatan dari oknum Polres yang mem- back up para pemain BBM bersubsidi tersebut, sehingga penangkapan sejumlah kendaraan roda empat itu dilepaskan kembali, ini kan memebrikan contoh yang tidak baik selaku penegak hukum , sehingga tidak ada efek jera terhadap pelaku pemian BBM illegal,” ujarnya.
Sehingga itu ia meminta agar Polda Sulawesi Utara (Sulut) bisa mengusut dugaan keterlibatan oknum Polres Boltim yang diduga terlibat untuk mem- back up pemain BBM bersubsidi tersebut.
Sementara itu kapolres Boltim AKPB. Irham Halid S.I.K saat dikonfirmasi terkait persoalan itu bersama sejumlah rekan-rekan media serta LSM saat bersua di salah satu rumah makan mengatakan bahwa, sampai hari ini saya belum menerima laporan dari Kasat Reskrim terkait hal itu, sehingga silakan rekan-rekan tanya ke Kasat Reskrim.
Sementara itu ditempat terpisah, Kasat Reskrim AKP. Yugo Amboro saat dikonfirmasi dengan persoalan diatas oleh sejumlah awak media dan LSM, mengatakan belum tahu hal tersebut, singkatnya. (Rinto)
