Kotamobaguonline.com KOTAMOBAGU – Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kotamobagu, Masita Buntuan, membeberkan jika banyak para pelaku usaha Industri Kecil Menengah atau IKM yang tutup akibat Pandemi Covid-19.
“Akibat adanya pandemi Corona banyak pelaku IKM yang tutup hingga mencapai 25 persen. Ini diakibatkan kurangnya pembeli hasil dari kerajinan mereka sehingga terkendala dengan modal usaha,” ungkap Masita, Rabu (10/06/2020) kemarin.
Dirinya juga menjelaskan, dengan kurangnya pembeli hasil usaha para IKM sebanyak 30 persen sehingga mereka mengeluhkan agar hal ini menjadi perhatian pemerintah.
“Kita berencana akan mengunjungi mereka untuk memberikan bantuan sehingga usaha mereka dapat kembali beroperasi. Namun ada syarat utama yakni mereka tentunya harus mengikuti protokoler kesehatan, jika mendapat tidak mengikuti aturan ini maka jelas akan diberikan sanksi pencabutan izin usaha,” jelas Masita.
Sementara, pelaku IKM di Kota Kotamobagu sebelum pandemi Corona atau Covid-19 melanda daerah, meningkat mencapai 1061 Usaha Industri hingga memasuki Bulan April 2020 meningkat sebanyak 1172.
Diantara IKM yang menonjol di Kota Kotamobagu, yakni Industri Pangan sebanyak 624 Usaha dengan investasi Rp 4 juta rupiah, serta Industri sandang dan kulit dengan 72 IKM yang melibatkan investasi mencapai Rp 651,356. Sampai dengan industri logam elektro 151 IKM investasi mencapai Rp 51,6 juta. Industri kimia dan bangunan 245 IKM, investasi Rp 4,9 juta. Dan industri kerajinan 80 IKM mencapai Rp 426,8 juta.