Kotamobaguonline.com KOTAMOBAGU – Untuk kembali membangkitkan tata rias serta dekorasi yang bernuansa budaya lokal adat Bolaang Mongondow, perlu adanya terobosan yang harus dilakukan oleh segenap stakeholder agar budaya kearifan lokal tradisi pernikahan ini dapat dipertahankan.
Hal ini pun harus dituangkan kedalam regulasi yang melibatkan seluruh tokoh-tokoh adat dan pemangku lembaga adat. Ini pun yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotamobagu, dengan menggelar pertemuan bersama budayawan serta pelaku usaha di bidang tata rias dan dekorasi pelaminan pengantin, Rabu (18/2/2020) kemarin.
Ini dilakukan kata Kepala Disbudpar Kotamobagu, Anki Taurina Mokoginta, agar kedepan kearifan lokal tatacara nuansa pernikahan tersebut tidak hilang ditelan jaman.
“Kita bahas hal yang terkait dengan proses pelaksanaan adat dan budaya pernikahan, baik dari segi pakaian, aksesoris dan hal lainnya. Hasilnya nanti akan kita bawa dan bahas pada seminar yang akan dilaksanakan pada tahun ini. Pada rencana seminar nanti akan kita hadirkan seluruh pemangku adat bahkan lembaga-lembaga adat di desa dan kelurahan, serta para pengiat seni tradisi bolmong, sehingga akan menjadi sebuah rujukan dalam pembuatan Perda-nya,” terang Anki.
terpisah, Chairun Mokoginta sang Budayawan Bolmong, menyambut baik rencanan ini, bahkan ia juga memberikan apresiasinya terhadap Disbudpar yang berniat mempertahankan tradisi adat perkawinan tersebut.
“Kegiatan yang kita ikuti hari ini kalau dalam bahasa daerah “Mongonguman”, yakni untuk menyatukan cerita tentang adat dan kebudayaan. Nah hari ini kita sudah berhasil menyepakati pakaian adat pria wanita sesuai adat dan budaya Mongondow,” jelas Chairun.
