Kotamobaguonline.com, BOLMONG – Intensitas hujan lebat yang menguyur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sejak soreh kemarin, Minggu (02/02/2020) sampai dini hari, Senin (03/02/20200 telah meyebabkan bencana berupa pohon tumbang, longsor hingga banjir.
Berdasarkan rilis Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmong, bahwa, pada senin malam (03/02/2020), sekitar pukul 02.00 wita, telah terjadi bencana, berupa pohon tumbang di Desa Tuyat, Kecamatan Lolak, yang menutupi sebagian badan Jln. Trans Sulawesi.
Setelah mendapatkan informasi, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bolmong, langsung melakukan evaluasi, pembersian pohon tumbang yang menutupi sebagian badan Jln. Trans Sulawesi tersebut.
Lanjut, Pada pukul 11.18 wita, senin siang, TRC BPBD Bolmong pun telah melakukan evaluasi, pemberisian sebuah batu yang cukup besar, terletak ditengga Jln. Trans Sulawesi, akibat longsor, tepatnya di gunung Labuan Uki, Kecamatan Lolak.
Dan pada pukul 14.25 wita, Senin siang, TRC BPBD Bolmong melakukan kajian cepat, bencana banjir di Desa Bolangat Induk, Kecamatan Sang Tombolang, yang mengakibatkan sedikitnya 25 rumah milik warga Desa Bolangat Induk, tergenang air.
Dari hasil kaji cepat TRC BPBD Bolmong menyimpulkan, bahwa banjir ini terjadi akibat gorong-gorong yang membentang di Jln Trans Sulawesi, sudah tidak mampu lagi menyuplai air sungai dari hulu, sehingga menyebabkan air sungai meluap dan masuk kehalam hingga ke dalam rumah warga.
Kepala BPBD Bolmong Haris Dilapanga menuturkan, untuk penanganan luapan air sungai di Desa Bolangat Induk, Kecamatan Sang Tombolang, pihak BPBD Bolmong masih akan berkordinasi dengan pihak Balai Jalan Nasional wilayah Sulawesi Utara (Sulut).
“Gorong-gorong yang tidak mampu menyuplai air sungai dari hulu tersebut mimiliki diameter kecil, sehingga harus di bongkar dan di perbaiki, namun lagi-lagi ini bukan kewenangan BPBD Bolmong, tapi kewenangan dari pihak Balai Jalan Nasional wilayah Sulut,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui via telfon. Senin (03/02/2020)
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluru masyarakat Bolmong terkhusus masyarakat yang tinggal dipingiran bantaran sungai, dan lereng-lereng gunung, agar dapat meningkatkan kewaspadaan terhadapa bencana.
“Banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja, mengingat juga Daerah Bolmong cukup lama mengalami musim kemarau, sehingga dengan adanya intensitas curah hujang yang cukup lebat ini, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi bencana-bencana alam yang kita tida inginkan,” harapnya.
Lanjutnya, untuk para penguna jalan, baik itu pengedara roda dua maupun roda empat, diharapkan juga, agar dapat berhati-hati saat melintasi setip Jalan yang ada di Kabupaten Bolmong.
“Terus tingkatkan kewaspadaan, terhadap bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim,” tuturnya. (Jr)