Beranda Kotamobagu 98 Warga Kota Kotamobagu Positiv HIV AIDS

98 Warga Kota Kotamobagu Positiv HIV AIDS

380
0

Kotamobaguonline.com, KOTAMOBAGU – Hingga memasuki Bulan Februari di Tahun 2020, Kota Kotamobagu dikabarkan belum ada data terkait adanya warga yang terkena penyakit HIV (human immunodeficienci virus) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Demikian ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, Tanti Korompot, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat dan Penanggulangan Pencegahan Masyarakat (Kesmas-P2M), Indha Hasan.

“Belum ada ketambahan dari data yang lama, yakni dari tahun 2013 hingga tahun 2019 itu baru 98 kasus yang Dinkes kantongi,” terang Indha, Selasa (04/02/2020) kemarin.

Lebih lanjut dikatakan Indha, untuk tahun 2020 Dinkes memang menerima kabar adanya salah satu warga yang terjangkit virus mematikan ini, namun data tersebut belum bisa dipastikan kerena masih akan melewati pemeriksaan secara intensif.

“Kita masih akan melakukan tahapan pemerikasaan 3 Rapid, untuk pemeriksaan pembandingan, nah kita hingga kini masih melakukan pendampingan untuk memastikan bahwa warga tersebut positiv HIV atau AIDS,” jelas Indha.

Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, melalui Puskesmas Gogagoman telah menyediakan PDP (Dukungan dan Pengobatan Virus HIV Aids) yang disediakan bagi warga untuk memeriksa apakah terjangkit virus atau tidak.

Perlu diketahui, HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Beberapa metode penularan HIV yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

Hubungan seks
Penularan dengan melakukan hubungan seksual dapat terjadi dari pria ke wanita atau sebaliknya, serta pada sesama jenis kelamin melalui hubungan seksual yang berisiko. Penularan HIV dapat terjadi saat hubungan seks melalui vagina, anal, maupun seks oral dengan pasangan yang terinfeksi HIV. Salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan HIV adalah menggunakan kondom saat berhubungan seks dan tidak berganti-ganti pasangan seksual.

Penggunaan jarum suntik
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi. Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas, membuat seseorang memiliki risiko sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.

Selama kehamilan, persalinan atau menyusui
Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan HIV selama kehamilan, guna menurunkan risiko penularan HIV pada bayi.

Transfusi Darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa disebabkan oleh transfusi darah. Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena kini diterapkan uji kelayakan donor, termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah untuk terinfeksi HIV.

Artikulli paraprakDLH Bolsel Lakukan Penilaian Adiwiyata di 8 Sekolah
Artikulli tjetërKantin “Sabar Menanti” Gogagoman Sajikan Makanan Terenak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.