KOTAMOBAGU – KAHMI Kota Kotamobagu menggelar diskusi terbuka bersama salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Herson Mayulu yang bertempat di Kafe Cup Kotamobagu. Minggu (29/12/19).
Diskusi tersebut dihadiri Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan, Presidium KAHMI Suhendro Boroma, serta para tokoh politik tokoh masyarakat dan para keluarga besar KAHMI Kota Kotamobagu hadir di acara tersebut.
Pada diskusi itu KAHMI Kotamobagu mengangkat tema tentang Provinsi BMR dan Keniscayaan, yang dimoderatori salah satu persidium KAHMI Sulut Suhendro Boroma.
Herso Mayulu dalam arahannya mengungkapkan, pembentukan PBMR menjadi kebutuhan bagi warga BMR dan bukan atas kepentingan politik.
“Jadi soal pembentukan PBMR, tidak ada kaitannya dengan Pilkada Gubernur,” Tutur kader PDI Perjuangan ini.
Dia menambahkan, Wacana PBMR sudah digaungkan sejak 2012 silam. Semua dari syarat dan kajian sudah disiapkan dan dinyatakan layak.
Sementara salah satu peserta yang hadir Deny Mokodompit juga sebagai bendahara panitia PBMR menututkan, bahwa syarat dan tahapan pembentukan PBMR sudah di tingkat pemerintah pusat.
Sebab aspek syarat administrasi, dukungan lima kepala daerah bersama DPRD, rekomendasi gubernur kemudian telah dibahas di DPD RI dan DPR RI.
“Bagi saya upaya yang dilakukan untuk pembentukan PBMR sudah sangat optimal. Bahkan sudah sempat aksi demo di Jakarta,” tuturnya.
Dia mengaku optimis PBMR akan terwujud, seiring waktu berjalan. Sebab wacana pembentukan daerah otomi baru bukan hanya PBMR saja, akan tetapi tersebar di puluhan daerah di Indonesia.
Presidium Majelis Daerah KAHMI Kota Kotamobagu Lucky Chandra Makalalag menjelaskan, diskusi yang dilaksanakan itu, sebagai bentuk kelanjutkan dari perjuangan. Diskusi ini juga lanjutnya dibutuhkan persamaan persepsi dan kesatuan langkah seluruh pemangku kepentingan.
“Ini bentuk kerinduan kami sebagai warga BMR. Sehingga perlu persamaan persepsi dari semua pihak,” tandasnya. (*)