Kotamobaguonline.com, KOTAMOAGU — Desa Moyag Kecamatan Kotamobagu Timur terkenal dengan sentra gula merah. Di desa ini, proses pengolahan gula merah masih menggunakan peralatan tradisional.
Seperti salah satu petani gula aren Santoso Mamonot (33) yang menamakan produksi gula merahnya, gula merah batok, mengatakan, pengolahan dengan alat tradisional sudah dilakukan turun temurun oleh keluarganya.
Peralatan sederhana seperti, wajan digunakan untuk memanaskan nira aren sehingga sebagian besar kandungan air menguap;
Pengaduk terbuat dari kayu atau bambu. Digunakan untuk mengaduk-aduk nira aren agar tidak hangus dan rata panasnya selama proses pembuatan;
Saringan. Alat yang terbuat dari kain saring halus (kasa). Berfungsi untuk menyaring nira aren agar terbebas dari kotoran; Dan
Cetakan. Tempurung kelapa untuk mencetak gula aren.
Hasil olahan gula merah Santoso ini dipasarkan dengan dua macam ukuran seharga Rp10.000 dan Rp15.000.
“Pemasarannya sudah samapai Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Tomohon, Bitung dan Manado. Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” ungkap Santoso.
kifly koto