Kotamobaguonline.com, BOLMONG – Sampai saat ini warga Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), terkesan sulit mendapat Kartu Tanda Penduduk Elektronik (eKTP), ternyata blankonya habis alias alami kekosongan. sementara untuk tahun 2017 ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukpencapil) Kabupaten Bolmong, telah menerima 10.000 blanko dari Pemerintah Pusat.
Seperti dikeluhkan, Hasnah (22), warga Desa Mokoinit, Kecamatan Lolak, dirinya mengeluh belum juga mendapat eKTP nya. Padahal sudah sekitar tiga bulan lamannya dia merekam di Disdukpencapil Bolmong.
Hasnah mengaku telah tiga kali mengecek eKTP nya, tapi ia harus pulang dengan tangan hampa.
“Untung saja rumah saya hanya dekat. Bayangkan kalau dari Dumoga atau Lolayan. Jauh sekali tempatnya,” tutur Hasna, dengan nada keluh, Senin (04/09/2017) saat ditemui di kantor Disdukpencapil.
Kepala Disdukpencapil Pemkab Bolmong, Drs Iswan Gonibala, ketika dikonfirmasi, pihaknya meminta maaf atas lamanya eKTP warga. Keterlambatan ini bukan ada pada dinasnya, melainkan langsung dari kementerian. Pengiriman data eKTP, se-Indonesia bergelontoran saat ini.
Sehingga data yang masuk di kementerian melambat, saking banyaknya datanya dari berbagai daerah yang masuk.
“Dari kementerian menjelaskan harusnya ada Tujuh pintu untuk menampung semua data penduduk. Namun sekarang baru ada dua. Dan satu pintu ini butuh biaya Rp 145 miliar,” ungkapnya.
Dengan kondisi ini, Iswan belum bisa memastikan kapan warga mendapatkan eKTP mereka.
“Blanko masih ada sekitar Enam ribu. Blankonya tak masalah. Datanya itu, kan harus kirim ke Jakarta setelah merekam. Baru bisa cetak. Untuk itu saya belum bisa pastikan,” tutupnya.
(jumrin potabuga)