Beranda Berita Utama RAKYAT TIDAK BODOH

RAKYAT TIDAK BODOH

508
0
RAKYAT TIDAK BODOH

RAKYAT tidak bodoh.  Inilah pesan paling pas untuk menjelaskan mulainya kampanye di Pilkada Kabupaten Bolaang Mongondow 2017.  Rakyat sadar betul bahwa saat ini rakyat sebagai pemegang Kedaulatan Politik sedang dirayu oleh ( Calon ) elite sebagai pemegang kewenangannya.  Tidak ada ceritanya pemegang kewenangan bisa berbuat semaunya kepada pemegang kedaulatan, tidak ada ceritanya rakyat didikte aktivis kampanye dalam Pemilukada di Bolaang Mongondow.

Orang yang hendak diberi kewenangan harus menunjukkan kemampuannya didepan rakyat sebagai pemilik Kedaulatan. Artinya para calon harus teruji benar didepan konstituennya (Weaver 1986). Berbagai penelitian menunjukkan kebenaran hipotesa Weaver itu (Mair 1993, Wolinetz 2000).  Orang atau Calon yang terpilih menjadi Bupati atau Wakil Bupati Bolaang Mongondow nanti adalah mereka yang menduduki ranking 1 (satu) dari penilaian masyarakat pemilih.  Dampak dari hasil adalah stabilitas sistim Politik terjaga karena puas dengan pilihan yang mereka putuskan secara rasional.  Secara empirik, tampak bahwa rasionalitas rakyat akhir-akhir ini berusaha dibelokkan oleh Elite Partai Pengusung secara terstruktur.  Misalnya fakta dimana elite Partai Pengusung secara terang benderang dan telanjang terjadi di Bolaang Mongondow tidak mendukung Kader yang diputuskan oleh DPP Partainya sendiri, tetapi justru mendukung Calon yang secara kepartaian berbeda.  Praktek ini adalah sangat tidak mendidik kepada masyarakat sebagai mana amanat Undang-Undang Nomor 02 tentang Partai Politik yang isinya antara lain mengamanatkan pendidikan dan pencerahan Politik kepada rakyat merupakan tanggungjawab Partai Politik disamping Pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Upaya yang dilakukan oleh Calon dan Elite Politik yang berada dibelakangnya dengan praktek menghalalkan segala cara akan mendapat perhatian dari rakyat sebagai pemilik Kedaulatan, yang pasti Rakyat tidak akan memberi tempat  dihati nurani rakyat bagi Calon yang tidak berkualitas.

Rakyat tidak acuh dengan hiruk pikuk Pilkada Bolaang Mongondow yang saat ini sudah dalam tahapan kampanye.  Rakyat sadar bahwa pesta Demokrasi lima tahunan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berinteraksi dengan para Calon Bupati dan Wakil Bupati sebagai pemimpin Bolaang Mongondow kedepan, dengan cara menghadiri setiap momen pertemuan dengan para Calon yang menawarkan Visi  Misi  dan Program.   Dengan mengetahui  Visi  Misi  dan Program, rakyat mudah menentukan pilihannya.   Ruang kampanye yang dilakukan oleh semua kandidat Calon tidak sekedar dijadikan unjuk kekuatan massa tetapi dapat dijadikan sebagai tempat untuk pencerahan dan pencerdasan politik kepada masyarakat.

Rakyat sudah cerdas untuk menentukan pilihannya pada Pilkada Bolaang Mongondow 2017, ini terbukti pada tanggal 15 Februari 2017 nanti. Pemimpin Bolaang Mongondow 5 Tahun kedepan merupakan harapan masyarakat Bolaang Mongondow untuk mewujudkan cita-cita perubahan.

Rakyat Bolaang Mongondow benar-benar menginginkan perubahan kearah yang lebih baik walaupun Pemerintahan sebelumnya sudah juga berbuat namun yang diinginkan oleh rakyat  tentu yang lebih baik. Keinginan masyarakat ini merupakan bagian dari hasil penilaian oleh masyarakat terhadap pemerintahan sebelumnya.  Adalah sangat wajar kalau pada akhirnya rakyat menilai capaian selama 5 Tahun terakhir hasil pembangunan di Kabupaten Bolaang Mongondow. Keterbukaan informasi tidak dapat dibendung oleh siapapun juga termasuk penilaian terhadap kinerja Pemerintah Daerah.  Akses informasi serta pemberitaan dimedia massa cetak dan elektronik tidak bisa dinafikan lagi, arus informasi begitu cepat, akurat dan sangat transparan.  Kemajuan teknologi informasi inilah yang kemudian tidak ada  saling menyalahkan bahwa  ada sebuah  koreksi untuk memperbaiki segala kekurangan.

Ketertinggalan Bolaang Mongondow dibandingkan dengan Daerah lain di Bolaang Mongondow Raya (BMR), suatu fakta yang tidak terbantahkan dengan salah satu indikator adalah 2(dua) Tahun berturut-turut Disclaimer opini BPK-RI, Tidak Wajar ( Adversed Opinion) 3 Tahun terakhir, selain itu adalah bagaimana sarana infrastruktur Ibu Kota Kabupaten Lolak tidak menjadi prioritas pembangunan serta Rumah Dinas Bupati tidak menjadi perhatian utama dan tidak ditempati sebagai symbol dan kehormatan sebagai Bupati/ penguasa di Daerah.

Pertumbuhan Ekonomi Bolaang Mongondow yang disampaikan melalui Seminar yang dihadiri langsung oleh para Pejabat Teras dan Pimpinan DPRD dan Anggota dari hasil kajian/riset Lembaga Penelitian Unsrat Manado besutan Dr. Joubert Maramis, M.Si, disimpulkan pada angka 6%. Ini fakta menarik yang sempat memantik pertanyaan kritis apa penyebab terjadi hal seperti itu. Diperoleh penjelasan bahwa banyak mata Anggaran Pemkab Bol Mong terfokus pada belanja modal (padat modal) bukan padat karya.  Sehingga berdampak pada perlambatan Ekonomi Daerah. Fakta juga sebagaimana disampaikan oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow adalah memiliki tingkat Kesehatan terburuk se Sulawesi Utara, ini disampaikan pada pidato peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Lolak belum lama ini.

Keinginan Rakyat perihal kemajuan Bolaang Mongondow kedepan hanya bisa terwujud pada saat tanggal 15 Februari 2017 dan terjadi pergantian kepemimpinan di Bolaang Mongondow.

Kontestasi Pilkada Bolaang Mongondow masyarakat menaruh harapan besar kepada para Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk dapat membawa mandat perubahan kearah yang lebih baik dari sekarang ini. Sejak digulirkannya kampanye para Calon Bupati dan Wakil Bupati geliat arus bawah alias akar rumput (grass roots) semakin menunjukkan persaingan sehat dengan tetap kampanye damai dan belum ada kasus saling jegal diantara pendukung. Stabilitas yang kondusif tentunya diharapkan bisa dipertahankan sampai hari “H” pencoblosan sampai pasca pencoblosan dan penetapan pemenang.

Perbedaan pilihan ditengah masyarakat diharapkan tidak boleh menjadi fitnah, gontok-gontokan, caci maki, sumpah serapah  bahkan memutuskan Silaturahmi diantara sesama anak Bangsa, karena Demokrasi itu sendiri pasti akan melahirkan perbedaan.  Sikap pemilih ketika sudah menentukan pilihan jangan sampai dimanfaatkan oleh sekelompok atau segelintir orang untuk kepentingannya sendiri atau kelompoknya dan bisa berujung pada kegaduhan politik di Bolaang Mongondow.  Berpolitik yang santun tanpa menghujat dan fitnah dalam menggunakan haknya adalah sesuatu perbuatan mulia.

Pernyataan siap kalah dan siap menang dari kedua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati harus terus dijaga agar masyarakat juga turut merasakan kedamaian dalam Pilkada.

Adagium tentang Vox populi vox dei dimomen Pilkada menjadi sensitive dan sangat diwaspadai oleh para kandidat, hal ini tidaklah berlebihan oleh karena konstitusi kita sudah mengamanatkan bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat. Belas kasih bujukan dan rayuan dilancarkan kepada konstituen untuk berpihak dan memilihnya, tetapi ingat wahai Politisi Rakyat tidak bodoh lagi , Rakyat tidak bodoh dalam mengeksekusi siapa calon yang berkualitas diantara mereka, Rakyat tidak bodoh untuk menghakimi Calon Pemimpin semoga Pilkada BolaangMongondow Damai, aman dan sukses.

Penulis: M. Hendra

Pemerhati  Masalah Sosial Politik

 

 

 

Artikulli paraprakPemkab Bolmong Mulai Bayar Gaji ASN
Artikulli tjetërPenyaluran Raskin Tunggu Petunjuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.