KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Kotamobagu, berupaya menekan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Pasalnya, Pemkot Kota Kotamobagu, melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Swadaya) dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beberapa lalu, berhasil mendapatkan bantuan kepada 295 rumah dan 50 Kepala Keluarga (KK) di 4 Kecamatan se Kota Kotamobagu. Dan saat inipara penerima bantuan tersebut dalam proses penyerahan material baik pabrikan dan non pabrikan.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Kota Kotamobagu, Ir Hj Sande Dodo MT, bahwa pihaknya terus berupaya menekan rumah tidak layak huni sehingga Kotamobagu bisa bebas dari RTLH ini.
“Nah, salah satunya dengan program BSPS yang kemarin lewat usulan kita di pusat, akhirnya disetujui sebanyak 295 rumah untuk masuk dalam program itu. Saat ini sudah diserakan bahan pabrikan. Tetapi, dalam waktu dekat kita juga akan menyerahkan bahan non pabrikan,” kata Sande, Kamis (06/10/2016).
Sande menambahkan, pihaknya akan terus mengawal realisasi dari program BSPS ini, hingga tuntas. “Mulai dari pengadaan bahan hingga pembangunannya,” ujarnya.
dikatakan Sande Dodo, Pemkot Kota Kotamobagu, bersama Dinas PU, Camat hingga jajaran Lurah dan Sangadi (Kepala Desa, red), akan mengontrol proses pelaksanaan BSPS ini hingga selesai. “Kita akan mengkoordinir proses pembangunannya yang dilakukan oleh penerima program ini,” ujarnya.
Perlu diketahui, kata Sande Dodo, untuk bantuan BSPS dan RTLH ini bernilai Rp 4.015.000.000. Dari usulan Dinas PU Pemkot sebanyak 800 unit rumah, baru 295 rumah yang terakomodir. “Sisanya akan diusulkan kembali di APBN tahun anggaran 2017 mendatang,” tuturnya, seraya menambahkan, masih ada penerima yang belum tercover, tetapi kita akan kembali usulkan di tahun 2017. Semua penerima telah kita survey, bersama dengan tim dari Kementrian PU PERA.
(mattox)