Beranda Berita Utama Inilah Sejumlah Solusi Perhubungan dari Diskusi Pengurus KKIG Kotamobagu

Inilah Sejumlah Solusi Perhubungan dari Diskusi Pengurus KKIG Kotamobagu

351
0
Inilah Sejumlah Solusi Perhubungan dari Diskusi Pengurus KKIG Kotamobagu
Pusat Kota Kotamobagu

KOTAMOBAGU – Sejumlah pengurus Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo, (KKIG), melakukan diskusi terbatas terkait solusi masalah perhubungan di wilayah Kota Kotamobagu. Sebagai daerah yang memiliki potensi pendapatan dari sektor jasa, Kotamobagu perlu meningkatan aplikasi serta sejumlah infrastruktur pendukung untuk melancarkan transportasi, serta menunjang kegiatan ekonomi yang sangat bergantung pada kelancaran transportasi.

Tiga pengurus KKIG, Hanafi Sako, AR Gobel, serta R. Dj. Latjuba, mengadakan dikusi terbatas di kafetaria Prima Sejahtera Mogolaing. Dari diskusi tersebut mereka menyampaikan sejumlah pendapat terkait solusi perhubungan ini. Menurut AR Gobel, infrastruktur terminal sekelas terminal tipe A, harus dilengkapi juga dengan pembangunan pasar grosir, yang bisa menunjang kegiatan ekonomi dengan perdagangan sembako. Sementara menurut Latjuba, arus lalulintas di wilayah pusat kota sebaiknya tidak perlu lagi dilalui kendaraan berat, sehingga ada perlunya membangun pergudangan di wilayah pinggiran kota seperti Mongkonai. “Kalau untuk masalah kemacetan, perlu juga rekayasa lalulintas di beberapa ruas jalan yang sebelumnya dua arah menjadi satu arah,” ujar Gobel.

Hanafi Sako, menambahkan, bahwa emasangan alat pengatur isyarat lalulintas (APILL), perlu ditambah juga, untuk lebih menunjang kelancaran transportasi. “Wilayah kotamobagu sudah semakin tinggi trafiknya, karena itu APILL, perlu ditambah juga dilengkapi dengan perangkat pendukung seperti CCTV dan lainnya,” ujar Sako.

Beberapa solusi tersebut berbuah 5 poin kesimpulan yang diajukan KKIG kepada pemerintah Kota Kotamobagu yakni;

  1. Terminal A untuk melayani kebutuhan transportasi AKAP, AKDP,
    Angkutan kota di batas kota mongkonai jalan AKD. Ditunjang dengan
    pembangunan pasar grosir yang menampung kebutuhan 9 hahan pokok.
  2. Untuk  meminimalisir kepadatan lalulintas dalam kota perlu perlu
    dibangunan  kompleks pergudang di mongkonai.
  3. Rekayasa lalulintas di beberapa ruas jalan yang sebelum dua arah
    menjadi satu arah contoh jalan adampe dolot – ahmad yani dan jalan
    sutoyo –patung bogani dan jalan s parman- patung bogani.
  4. Pemasangan APILL ( alat pengatur isyarat lalulintas ) pada beberapa
    simpul lalulintas di beberapa persimpangan yang dilengkapi dengan
  5. Pembuatan trotoar pada area publik yang dilengkapi dengan marka
    jalan dan rambu-rambu lalulintas.

(tim/mj)

Artikulli paraprakWabup Rusdi Hadiri Penutupan Pameran Pembangunan di Manado
Artikulli tjetërJalan Pindol Kembali Normal

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.