
KOTAMOBAGU – Menyusul adanya dugaan indikasi Flu Burung, yang ditemukan di Desa Kopandakan I Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, beberapa waktu lalu, yang hingga kini hasilnya masih menunggu kepastian dari Balai Besar Veterina Maros, karena virus ini termasuk virus Asian Infuenza jenis baru khusus menyerang unggas jenis itik.
Syeni Kalangi, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan drh Nyoman Refi, selaku tim dari Balai Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut, saat turun kelokasi kejadian, Kamis (06/10/2016), melakukan tes cepat menggunakan Rapid Test. Dan hasilnya ditemukan satu di antara empat ekor itik yang mati, positif terjangkit virus flu Burung.
Menurut keterangan Sangadi (Kepala Desa, red), Kopandakan I, Muslim Tungkagi, Minggu (09/10/2016), menyangkut adanya dugaan serangan virus flu burung, yang menimpa ternak itik milik Afianti Mokolintad, menjelaskan tim masih menunggu hasil penelitian dari Balai Besar Veterina di Maros.
“Kami pihak emerintah Desa, masih menunggu hasil pemeriksaan dari balai besar veterina Maros. Sebab dari keterangan tim yang melakukan uji sample, menemukan adanya virus flu burung jenis baru,” kata Muslim.
Muslim menjelaskan, diperkirakan paling lambat satu minggu hasilnya sudah diketahui. “Kita tunggu saja hasilnya seminggu kemudian,” tutur Muslim.
Sekedar diketahui, Afianti Mokolintad, menemukan sembilan ekor itik miliknya secara mendadak mati. Karena khawatir dengan kejadian tersebut, dia langsung memberitahukan kepada pemerintah desa setempat.
Dan akhirnya pihak Pemerintah Desa, melalui Sangadi Muslim Tungkagi, menindak lanjuti untuk melaporkan ke instansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkot Kota Kotamobagu.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkot Kota Kotamobagu, Ir M Hardi Mokodompit MM, langsung menurunkan tim kelapangan guna menindak lanjuti laporan tersebut.
Hasilnya tim meneruskan ke Dinas Pertanian dan peternakan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
(mattox)