BOLMONG — Menyusul adanya pemindahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang (DB) dari Kotamobagu ke Lolak, rupanya masih menemui kendala yang cukup berarti.
Pasalnya, pasokan aliran listrik masih menjadi momok untuk pengopreasian RSUD DB di Lolak. Karena besaran daya listrik yang diberikan pihak PT PLN Sulutenggo, di lokasi RSUD DB baru itu dinilai tak memenuhi syarat.
Menurut Direktur RSUD DB Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dr Sahara Albugis, Jumat (30/09/2016), mengatakan, keberadaan atau pasokan aliran listrik ke Rumah Sakit, sangatlah penting dan hampir seluruh Alat Kesehatan (Alkes), membutuhkan listrik.
“Karena membutuhkan daya listrik yang lumayan besarnya, terutama saat melakukan operasi bagi pasien yang membutuhkannya. Jika pasokan listrik kurang, maka pelayanan kepada pasien akan terganggu,” kata Sahara Albugis.
Oleh karena itu, wacana pemindahan RSUD DB ke Lolak, saat ini belum bisa dilaksanakan karena fasilitas penunjang berupa listrik belum memenuhi. Demikian pula jalan masuk ke rumah sakit masih dibutuhkan perbaikan.
“Kami akan berupaya untuk memindahkan RSDB pada tahun 2017. Itu pun jika sudah ada aliran listrik yang memadai,” tuturnya.
Selain itu, dikatakan
Perlu diketahui, keluhan tidak memadainya pasokan aliran listrik di Kecamatan Lolak, sudah terjadi sejak bertahun-tahun. Ironisnya, hingga kini pihak PT PLN, belum optimal memenuhinya.
Ketua DPRD Kabupaten Bolmong, Welty Komaling mengatakana, pihak PT PLN Sulutenggo, harus memperhatikan pasokan daya di Kecamatan Lolak. “Sebab Lolak merupakan pusat ibukota pemerintahan Kabupaten Bolmong,” katanya.
Hingga saat ini, upaya konfirmasi ke pihak PT PLN Sulutenggo Cabang Kotamobagu belum berhasil.
(jumrin potabuga)