Sekpel: Ingkari Pakta Integritas Aktivitas Kampus Terancam Ditutup
KOTAMOBAGU – Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah IX Sulawesi, melalui Sekretaris Pelaksana (Sekpel) DR Hawignyo MM, menegaskan pihaknya akan menindaki permasalahan, satu diantaranya adalah ratio dosen di Stie Widya Dharma (SWD) dibawah naungan Yayasan Kabela Kotamobagu. Hawignyo berjanji akan menurunkan tim untuk melakukan verifikasi dan investigasi seputar permasalahan yang melanda di managemen kampus SWD Kotamobagu.
Kepada kotamobaguonline.com, Selasa (06/09/2016) siang tadi, menegaskan, menyangkut status dosen di Stie Widya Dharma Kotamobagu, yang terkesan dicatut namanya, itu bukan kesalahan pihak Kopertis. “Melainkan kesalahannya ada di Stie Widya Dharma Kotamobagu sendiri. Sebab tiap semester (Enam Bulan, red), pihak kampus wajib mengup-date atau memperbaruhi data nama dosen sesuai format yang ada. Bila kenyataannya tidak sesuai apa yang dilaporkan, sudah tentu ini adalah sebuah pelanggaran yang harus ditindaki,” tegas Hawignyo.
Dikatakannya, adapun sanksi tindakan peringatan terdiri 1, 2 dan 3, agar untuk segera memenuhi apa yang menjadi kekurangan dan kebutuhan serta ditindaklanjut dengan pernyataan melalui pakta integritas, apabila pihak kampus SWD Kotamobagu, tidak memenuhi apa yang disepakati, maka sudah tentu terancam ditutup aktivitas kampus tersebut.
“Ada dua pilihan mau lanjut apa tidak. Jika mengingkari pakta integritas, maka sudah pasti ditutup. Terlebih kejadian ini sudah bertahun-tahun,” tegasnya.
Sekedar diketahui, kata Hawignyo menyangkut data dosen harus terperinci dilaporkan ke Dikti dan Kopertis. “Nah, peran managemen kampuslah dibutuhkan untuk meng Up-Date nya. Mana yang dilaporkan secara otomatis akan ditayang di data forlap dosen. Kan pihak managemen kampus sudah memliki user name dan paswordnya. Tinggal bagaimana menginputya. Jadi bukan kami yang menginput pihak kampus lah. Disini yang salah bukan kami melainkan pihak managemen kampus,” urainya.
Sebelumnya, Ketua Stie Widya Dharma Kotamobagu, Farida Lasabuda, mengatakan pihaknya telah melaporkan secara online, terkait data serta nama dosen. Namun hingga kini belum di tayang. Bahkan satu diantara dosen yang dicatut damananya sebagai dosen aktif (Tetap, red), Zainudin Paputungan telah memberikan keterangan bahwa dirinya bukan dosen aktif melainkan dosen luar biasa.
(Muttu Alamsyah Mokoginta/ Sugianto Paputungan)
