KotamobaguOnline.com, JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, pihaknya akan mendalami, adanya indikasi dwi kewarganegaraan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, diduga memiliki paspor RI dan Amerika Serikat (AS). Namun, dia menegaskan, Kedutaan Besar RI di AS yang lebih mengetahui kepastian tidak adanya dwi kewarganegaraan Arcandra. Sementara, Negara Indonesia tidak menganut prinsip dwi kewarganegaraan.
“Info seperti itu tentu kita dalami kebenarannya. Tentu kedutaan kita di AS lebih tahu,” kata Kepala BIN Sutiyoso kepada SP, Minggu (14/08/2016).
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Armanatha Nasir enggan berkomentar banyak mengenai isu Arcandra mempunyai dua paspor. “Kan Setneg (Sekretariat Negara) dan yang bersangkutan (Arcandra) yang bisa beri klarifikasi,” kata Armanatha.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga enggan menanggapi isu yang beredar. Presiden mendelegasikan kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno untuk menjelaskan status kewarganegaraan Arcandra. “Kalau mengenai itu (kewarganegaraan ganda) biar Pak Mensesneg yang menyampaikan,” kata Presiden usai bertindak sebagai pembina upacara peringatan Hari Pramuka ke-55, di Bumi Perkemahan, Cibubur, Jakarta, Minggu (14/8).
Mensesneg Pratikno, menegaskan bahwa Arcandra merupakan pemegang paspor Indonesia. “Jadi kami ingin tegaskan bahwa Pak Arcandra Tahar itu adalah pemegang paspor Indonesia. Beliau pas hadir masuk ke Indonesia juga menggunakan paspor Indonesia beliau, masa berlakunya sampai 2017,” kata Pratikno.(sp)