KotamobaguOnline.com, JAKARTA – Tak boleh ada yang terdiam begitu saja saksikan semakin banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) ditergusurkan akibat makin membludaknya ritel modern yang merambah keseluruh pelosok negeri hingga ke pedesaan dan gang perkotaan pasca kebijakan pemerintah RI, DEREGULASI PERLONGGAR RITEL IJIN MODERN. Ketidakadilan dan penggerusan bahkan penjajahan ekonomi rakyat dan bangsa Indonesia saat ini tak boleh dibiarkan dan harus segera diakhiri.
PKL Segera buktikan kepada segenap pemangku kepentingan khususnya kepada Pemerintah RI, juga kepada kongsi kapitalis multinasional asing. Bahwa Bangsa ini bukan bangsa yang kerdil, lembek atau cengeng, bukan bangsa jajahan, juga bukan jongosnya bangsa asing melainkan bangsa besar, merdeka dan berdaulat yang memiliki karakter dan jati diri yang kuat, harga diri dan martabat, tahan banting, sejajar bahkan unggul dari bangsa asing.
“Untuk itu, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), lakukan masifikasi percepatan gerilya PKL dengan menggelar apel akbar di 34 provinsi di Indonesia,” tegas Ketua Umum DPP APKLI, dr Ali Mahsun M Biomed, di Jakarta Selasa (09/08/2016).
“Hadapi dahsyatnya gempuran kekuatan ekonomi multinasional asing dan kebijakan pemerintah RI yang perlonggar ijin ritel modern guna melindungi ekonomi rakyat dan kembalikan kedaulatan ekonomi bangsa, tak ada jalan lain kecuali lakukan masifikan percepatan penataan dan pemberdayaan PKL kawasan ekonomi strategis diseluruh tanah air,” ujarnya.
Lanjutnya, PKL dan ekonomi rakyat mampu kalahkan ritel modern dan atau kongsi kapitalis multinasional asing jika memiliki kesempatan yang sama. “Apapun resikonya, PKL bertekad bulat kembalikan kedaulatan ekonomi bangsa Indonesia yang kini makin robek dan berada dalam cengkraman bangsa asing. Hal tersebut dilakukan demi dan untuk laksanakan pembukaan konstutusi,” ujar Dokter Ali, yang juga Ketua Umum Presidium Sekber Indonesia Berdaulat Jebolan FK Unibraw dan FKUI.
“APKLI akan gelar apel akbar PKL di 34 Provinsi dalam upaya masifikasi percepatan gerilya PKL dan penataan PKL kawasan ekonomi strategis, dimulai di Surabaya pada tanggal 20 Agustus 2016. Sebuah wujud dan bukti PKL Indonesia makin bersatu dan solid, terus rapatkan barisan guna keluarkan rakyat dan bangsa Indonesia dari penjajahan ekonomi oleh kekuatan kongsi kapitalis multinasional asing. Tentunya, APKLI tak pernah berhenti terus merangkul segenap elemen kekuatan bangsa Indonesia,” pungkas Ali, yang juga mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995–1998.(mat)
