KotamobaguOnline.com — “Tahun 2019 target pemerintah kota tentang Program Pengentasan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) sudah dapat teratasi,” ujar Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara saat membuka workshop program Pengentasan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) yang dilaksanakan di Ballroom hotel Sutanraja Kotamobagu Kamis (10/3).
Walikota menambahkan ini juga merupakan target nasional yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2014-2019 yakni universal acces 100-0-100 atau Air minum 100 persen, pemukiman kumuh 0% dan sanitasi 100 persen. Semua ini harus capai pada 2019.
Untuk program Pengentasan Kawasan Kumuh Perkotaan Walikota menegaskan akan dimulai tahun 2016 ini, dan akan menjadi prioritas Pemerintah.
“Ada 7 indikator yang berkaitan dengan permasalahan kawasan kumuh, seperti keteraturan dan kepadatan kondisi fisik bangunan hunian, jalan lingkungan, ketersediaan air minum, drainase lingkungan, sanitasi lingkungan, pengelolahan air limbah, masalah persampahan dan prasarana pengaman kebakaran, semua akan mulai dibenahi pada tahun ini,” tambahnya.
Walikota menjelaskan, untuk program Pengentasan Kawasan Kumuh Perkotaan di Kotamobagu ada beberapa desa dan kelurahan yang menjadi sasaran, antara lain kelurahan Gogagoman, Mogolaing, dan Sinindian yang telah ditetapkan sebagai lokasi penanganan kumuh.
“Saya berharap ini bisa menjadi salah satu upaya dalam menyamakan pemahaman paradigma memahami peran dan kontribusi masing masing pihak lewat kegiatan workshop ini,” tandasnya.
Hadir dalam acara workshop tersebut di antarannya Wakil Wali kota Jainuddin Damopolii, Ketua DPRD Kotamobagu Ahmad Sabir, Anggota komisi II DPRD, dan para dilingkup Pemkot Kotamobagu. (sam)
