KOTAMOBAGU ONLINE – Di satu restoran sushi di Tokyo, sekelompok pembeli masuk. Mereka melihat sekilas daftar menu untuk memastikan sajian di sana halal.
Restoran itu hanya satu dari banyak restoran di Jepang yang mengincar pasar makanan halal untuk memperluas bisnis mereka. Apalagi, para turis dari negara-negara berpenduduk muslim seperti Indonesia dan Malaysia semakin banyak berkunjung ke Jepang. Meski demikian, ada juga kendala yang mereka hadapi untuk melayani konsumen semacam itu.
”Di Jepang, tempat-tempat yang menyajikan menu atau bumbu halal sangat terbatas. Saya kesulitan memenuhi persyaratannya. Ikannya saja tidak masalah. Tapi, masalah lain ialah dalam pemrosesan makanan,” ujar Manajer Restoran Sushi Ken, Masao Ito, dikutip Channel News Asia.
Mereka pun mencari alternatif. Di Sushi Ken, bumbu dibuat di rumah. Rasa lobak gulung terasa sedikit berbeda, tapi tetap lezat. Di restoran daging panggang, Yakiniku, pemiliknya melakukan langkah lebih untuk mendapat sertifikat halal.
”Mereka harus mengubah semua menu dan itemnya,” ujar Ketua Yayasan Halal Jepang Mohamed Nazer. Restoran itu bahkan menyiapkan satu dapur yang semuanya baru untuk dapat menyajikan daging halal. Menurut manajernya, biaya untuk melakukan semua standar halal itu tinggi, tapi dia tidak mengungkapkan jumlah pasti biayanya.
”Jika semua lancar, kita akan menjadi penjual daging halal untuk memperluas bisnis,” papar Manajer Pangu, Hiroaki Sato. Restoran itu pun telah mendapat stempel persetujuan. Itu artinya, restoran itu berpotensi meraih banyak keuntungan dari konsumen muslim yang ingin makan di sana karena letak restoran itu dekat masjid. Taito sekarang memiliki 17 restoran dengan sertifikasi halal. Itu merupakan langkah besar karena di masa lalu hanya restoran-restoran India yang menyajikan makanan halal. (okzn)
