KOTAMOBAGU ONLINE – Meski diakui upaya Pemerintah Kota Kotamobagu akan mengurangi tenaga kontrak (Honorer) di tahun 2016 telah menimbulkan kegelisahan bagi ribuan tenaga Kontrak, namun pemerintah rupanya punya alasan tersendiri.
Ini diketahui lewat Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaang Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Rio Lombone yang mengatakan, alasan banyaknya tenaga kontrak (honorer) yang dirumahkan adalah untuk mengoptimalkan kinerja para ASN yang ada di setiap SKPD.
“Kalau semua urusan dikantor tenaga kontrak yang mengerjakan, berarti semua ASN yang menjadi staff di kantor tidak lagi bekerja dan itu sangat merugikan,” ujarnya belum lama ini.
Jadi menurut Rio, upaya pemangkasan tenaga kontrak di Lingkungan Pemerintah Kota bukan tidak ada tujuan sama sekali dan kalaupun masih ada tenaga kontrak di SKPD, itu bukan untuk melakukan tugas ASN. dimana mereka lebih banyak hanya bekerja sebagai cleaning service, front office, atau mengantar surat saja.
Dia juga menambahkan, ditahun ini TPP ASN akan dinaikan dan kalau kinerjanya tidak maksimal maka akan berdampak pada penerimaan TPP nantinya.
“Kemudian dengan catatan Tenaga kontrak inipun dapat dipecat jika pada satu triwulan terdapat 10 kali tidak masuk kantor,” Terangnya.
Rio mengakui, gaji yang diterima honorer itu saat ini paling maksimal Rp 1.5 juta, paling rendah Rp 1 juta. (Samsu Melangi)
