KOTAMOBAGU ONLINE, Boroko – Janji PT Brantas Abi Praya (BAP) untuk menyelesaikan empat titik proyek pembangunan jembatan di Bolmut tepat waktu ternyata tidak ditepati oleh pihak BAP. Bahkan memasuki tahun 2016, jembatan belum bisa digunakan padahal, kontrak kerja yang diberikan pihak balai jalan dan sungai Sulut hanya sampai akhir Desember 2015.
Tidak tuntasnya pekerjaan jembatan oleh PT BAP membuat banyak kalangan menilai, program pemerataan pembangunan hingga ke desa oleh Presiden RI Jokowidodo digagalkan oleh Pihak perusahan. Terbukti memasuki 2016, masyarakat pengguna jalan lintas Sulawesi masih kesulitan melintas di wilayah Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
“PT BAP perlu diperhitungkan untuk mendapatkan pekerjaan lagi. Tidak tuntasnya pekerjaan jembatan di Bolmut membuktikan tidak profesionalnya pihak perusahan bahkan terkesan PT BAP telah menggalakan program presiden RI,” ujar ketua KNPI Bolmut Rusmin Mokodompis.
Hal senada diungkap aleg Bolmut Amir Alamri. Menurutnya, PT BAP tidak serius mengerjakan empat titik jembatan di Bolmut. Terbukti pekerjaan yang dikerjakannya tidak tuntas dan yang kena imbasnya bukan hanya masyarakat Sulut tapi masyarakat di 6 Provinsi karena jalur penghubung lintas Sulawesi menjadi terganggu.
“Balai jalan dan jembatan Sulut perlu memberikan teguran keras terhadap pihak BAP bila perlu memperhitungkan PT BAP mendapatkan pekerjaan baru dari balai jalan dan jembatan. Karena, jelas-jelas mereka telah menggagalkan program yang dicanangkan oleh presiden RI,” cetus Alamri.
Pihak balai jalan dan jembatan perwakilan Bolmut, Nus mengatakan, pihak PAB telah melakukan pengurusan adendum dan berjanji akan menuntaskan pekerjaan empat titik jembatan di Bolmut. “Mereka harus membayar TGR ke Negara karena pekerjaannya tidak tuntas,” singkat Nus
Sementara pihak perusahan sulit untuk ditemui dikantornya untuk dimintai tanggapan. “ Kami hanya karyawan biasa kalau ingin konfirmasi, langsung saja keatasan kami tapi saat ini mereka di Manado jarang berada disini,” ungkap Primadi yang mengaku staf PT BAP. (frian eyato)
