KOTAMOBAGU ONLINE –Praktek money politik di Pilkada Boltim 9 Desember lalu, rupanya makin menarik saja di ikuti. Setelah terbukti melibatkan dua anggota polisi Polres Bolmong dan satu anggota Brimob dalam penyaluran uang kemasyarakat.
Kini, giliran bantuan dana Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) kabupaten Bolmong yang diduga sengaja dipakai untuk Pilkada di Boltim.
Kasatreskrim Polres Bolmong, AKP Anak Agung Gede Wibowo Sitepu SIK, ketika dihubngi Kotamobagu online membenarkan adanya dugaan tersebut, dia berjanji akan menseriusi persoalan ini, dengan memanggil semua pihak terkait termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadis Pertanak) Bolmong Taufik Mokoginta untuk dimintai keterangan.
“Jika terbukti ada penyalahgunaan bantuan pemerintah untuk kepentingan lain, maka tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang akan dipanggil termasuk Kadis, untuk minta klarifikasi, tapi kita lihat dulu perkembangan kedepan seperti apa,” pungkasnya.
Dia mengaku saat ini dugaan penggunaan dana Gapoktan itu, masih dalam proses pengembangan. “Sementara ditindaklanjuti,” kata Sitepu.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Dispertanak) Bolmong, Ir Hi Taufik Mokoginta, ketika dikonfirmasi mengatakan, jika dirinya tidak mengetahui akan kejadian tersebut. “Saya tidak tahu,” ujarnya.
Dirinya mempersilakan Kepolisian untuk memproses hak tersebut.“Itukan belum tahu pasti. Untuk membuktikannya biarlah Polisi memprosesnya,” tandas mantan Sekda Boltim ini.
Diketahui, ditemukannya dugaan adanya penggunaan dana bantuan Gapoktan, saat mencegat mobil jenis Honda Jazz warga yang saat itu sedang membawa uang untuk dibagi-bagi ke pemilih.
Dalam penangkapan itu, selain uang juga ditemukan, tiga nomor rekening milik dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan alamat Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). (Samsu Melangi)
