KOTAMOBAGU ONLINE –Pembangunan lanjutan Masjid Raya Baitul Makmur (MRBM) di Kotamobagu hingga memasuki pertengahan Desember 2015 diperkirakan baru mencapai 30. Ini dipastikan pembangunannya tak mampu diselesaikan PT Tirta Dhea Addonic Pratama (TDAP) selaku penyedia jasa.
Tak heran, Proyek berbandrol Rp 17 miliar yang diambil dari APBD Kotamobagu tersebut, Dinilai Pihak Perusahaan tidak serius mengerjakannya. Bahkan pemerintah kota sendiri tak akan memberikan tambahan waktu penyelesaian proyek oleh PT Tirta Dhea Addonic Pratama.
“Tidak ada penambahan waktu. Sedangkan 170 hari yang kita berikan tidak mampu untuk menyelesaikan, apalagi menambah 50 hari. Tidak ada pula waktu yang terbuang. Itu hanya akal-akalan perusahaan,” tegas Bagian Kesejahteraan Sosial (Kessos), Adin Mantali.
Adin pun mengancam, perusahaan PT Tirta Dhea Addonic Pratama yang dipimpin Ir Sutrisno KGA tersebut, akan dilaporkan ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk di-blacklist kalau tidak menyelkesaikan proyek masjid tersebut.
“Kita menunggu hingga tanggal 29 Desember. Jangan sampai mereka tiba-tiba mempekerjakan 1000 orang untuk mengejar target. Tapi kalau lewat, kita akan segera melapor ke LKPP soal wanprestasi dari pihak perusahaan,” tegas Adin. (samsu melangi)
